Rabu, 23 Maret 2011

Qaddafi dan Amerika Serikat

Siapa yang tidak tahu tokoh yang satu ini, tokoh kontroversial yang kini tengah menyedot perhatian dunia. Muammar Abu Minyar al-Qaddafi. Berikut sedikit cerita Qaddafi dan AS yang disusun dari berbagai sumber :

Qaddafi kecil dan tingkahnya

Terlahir di Surt, Tripolitania, 7 Juni 1942, anak termuda dari sebuah keluarga miskin Badawi (Bedouin) di daerah gurun pasir di Sirte. Ibunya seorang Yahudi yang memeluk agama Islam sejak usia 9 tahun. Kakeknya dibunuh oleh pemerintah kolonial Italia pada tahun 1911.

Dia mengenyam pendidikan SD tradisional yang religius dan pada usia remaja bersekolah di SMU Sebha di Fezzan dari 1956 hingga 1961. Nah, ditempat inilah dia memulai tingkah kontroversialnya. Qaddafi bersama sekelompok kecil teman-teman sekolahnya kemudian membentuk kepemimpinan utama dari sebuah kelompok revolusiner militan yang kelak merebut kekuasaan negara Libya. Inspirasi Qaddafi adalah Gamal Abdul Nasser, seorang negarawan populer yang menguasai Mesir melalui kudeta pada tahun 1954. Karena aktivitas politiknya, pada 1961, Qaddafi dikeluarkan dari Sebha.
Dia kemudian kuliah di Universitas Libya dan memulai mempelajari sejarah dan ilmu politik. Sebenarnya dia adalah penganut Marxisme, tetapi kemudian menolak komunisme karena ajaran Islam yang dianutnya. Di Universitas, dia menjadi terkenal karena dianggap sabagai pembawa masalah karena kutukannya kepada Israel dan Zionisme.

Qaddafi Anti Amerika Serikat

Pada 1963 Dia bergabung dengan Akademi Militer di Benghazi. Bersama beberapa rekan militannya membentuk sebuah kelompok rahasia yang bertujuan menjatuhkan monarki Libya yang pro-Barat. Setelah lulus pada 1965, dia dikirim ke Britania untuk latihan lanjutan, dan kembali pada 1966 sebagai seorang opsir dalam Korps Sinyal.
Pada 1969 Muammar Qaddafi memimpin Revolusi Al Fatah untuk menyingkirkan Raja Idris dan sekaligus menghentikan hubungan Libya-Amerika Serikat. Hubungan bilateral Libya-Amerika Serikat sebenarnya telah dimulai tahun 1951 saat Qaddafi masih duduk di bangku Sekolah Dasar, karena dukungan Amerika Serikat terhadap kemerdekaan Libya.
Sejak 1969, jabatan yang Qaddafi sandang bukan jabatan resmi, tetapi dia menyandang "Guide of the First of September Great Revolution of the Socialist People's Libyan Arab Jamahiriya" atau "Brotherly Leader and Guide of the Revolution". Setelah berkuasa, Qaddafi yang telah berpangkat kolonel melancarkan revolusi budaya yang mengandung inti penyingkiran semua ideologi dan pengaruh yang berbau asing, seperti kapitalisme dan komunisme. Dia kemudian mengembangkan masyarakat baru berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme Libya dengan semboyan "sosialisme, persatuan, dan kebebasan". Semenjak ini hubungan kedua negara semakin memburuk dan mencapai titik terendah. Massa yang anti-AS menggelar demonstrasi pro-Iran pada Desember 1979. Akhir dari demonstrasi tersebut adalah aksi pembakaran gedung Kedutaan Besar AS di Tripoli yang dilakukan para demonstran.
Masih pada tahun 1979, pesawat-pesawat tempur AS menembak jatuh dua pesawat tempur Libya di atas Teluk Sidra. Insiden itu memperburuk hubungan kedua negara. Setelah menyatakan bahwa Libya sebagai "negara sponsor terorisme", AS menutup kedutannya di Tripoli pada Februari 1980. Sementara, Libya juga menutup kedutaannya di Washington.
Pada Januari 1986, Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan memerintahkan penghentian hubungan dagang dan ekonomi dengan Libya. Langkah ini disusul dengan pembekuan aset-aset Libya di AS. Bukan hanya menutup diplomatik, keuangan dan perdagangan, tapi juga berusaha menyingkirkan Qaddafi. Pesawat-pesawat tempur AS memborbardir Tripoli, Benghazi, dan rumah Qaddafi pada April 1986. Tindakan itu sebagai balasan atas pemboman sebuah diskotek di Berlin Barat yang dipakai sebagai tempat hiburan tentara AS. Gempuran pesawat tempur AS menewaskan setidaknya 15 orang, termasuk putri Qaddafi yang masih kanak-kanak. Posisinya dengan Libya makin tersudut menyusul terjadinya ledakan pesawat Pan AM dengan nomor penerbangan 103 pada Desember 1988. Pesawat yang berangkat dari London menuju New York meledak di atas Lockerbie (Skotlandia) dan menewaskan 259 orang di pesawat serta 11 orang lainnya tewas di darat. Akibat tindakan itu, Dewan Keamanan PBB menerbitkan resolusi 748 dan 883 pada tahun 1992/1993. Isi resolusi itu adalah menjatuhkan sanksi atas Libya, membekukan aset-aset, dan mengembargo perlengkapan penambangan minyak secara selektif.
Tahun 1999, Libya menyatakan bertanggung jawab atas tragedi Lockerbie. Tripoli menyerahkan dua terdakwa peledakan pesawat untuk diadili di Belanda dan bersedia membayar ganti rugi kepada keluarga korban senilai 2,7 miliar dollar AS pada tahun 2003. Atas langkah ini, Dewan Keamanan PBB mencabut sanksi dengan didukung AS. Sikap Washington berubah ketika Qaddafi mengakui bahwa Libya mengembangkan senjata pemusnah massal dan bertekad akan segera memusnahkan semua program pada Desember 2003. Pengakuan dan tekad tersebut mencairkan kebekuan hubungan Tripoli-Washington. Efek dari mencairnya hubungan kedua negara adalah masuknya kembali perusahaan-perusahaan minyak ke Libya.
Pada 2008, Libya membuat marah AS karena menyambut Abdelbaset Ali Mohmet al-Megrahi bak pahlawan. Al Megrahi adalah pembom Lockerbie yang dibebaskan oleh pemerintah Scotlandia dengan alasan kemanusiaan. Megrahi pulang dengan pesawat milik Qaddafi dan didampingi langsung oleh putra Qaddafi, Seif Al-Islam Qaddafi.
Puncak cerita antara Libya dan Amerika Serikat adalah pada tahun 2011 ini dimana Amerika Serikat beserta Prancis, Kanada, Italia, dan Inggris melakukan intervensi militer ke Libya saat rakyat Libya berjuang untuk menuntut revormasi.

sumber : wikipedia, detiknews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar